Kamis, 18 Oktober 2012

Nyaris Bunuh Diri

Ada sebuah peristiwa di Bank West Tower. Seseorang melompat bunuh diri karena tragedi besar dalam hidupnya. Nah, kisah ini pun serupa. Ada seorang pelukis yang mengalami kecelakaan motor sehingga dokter harus mengamputasi lengan kanannya – lengan yang ia pakai untuk melukis. Akibatnya, ia tidak bisa melakukan hal yang paling ia cintai di dunia.

Segera setelah ia keluar dari rumah sakit, ia memanjat gedung tinggi lalu berdiri di pinggir puncak gedung itu. Ketika hendak melompat, ia melihat ada seseorang berjalan di bawah. Seorang pria tanpa lengan sama sekali sedang menari di teras depan gedung itu.

Ia ternganga melihat pemandangan yang tak disangka-sangka itu. Ia pun berpikir,”Ya Tuhan! Aku baru kehilangan satu lengan saja sedangkan ada orang tanpa lengan sama sekali dan ia menari penuh sukacita! Apaan sih yang kulakukan sampai ingin bunuh diri segala?”

Ia pun membatalkan niatnya dan memutuskan untuk tetap hidup. Namun ia ingin tahu rahasia orang yang tak punya lengan ini, bagaimana ia masih bisa menari-nari sebegitu bahagianya! Lalu ia berlari turun hingga ke teras, menyusul pria itu.

“Pak! Anda telah menyelamatkan nyawa saya! Saya baru kehilangan lengan dan hampir saja bunuh diri. Anda menyelamatkan saya ketika saya melihat Anda, tak punya lengan, menari gembira di jalan. Kok Anda bisa begitu? Beritahu saya!”

Pria tanpa lengan itu berkata,”Pak! Saya tidak menari gembira. Saya cuma ingin menggaruk pantat saya.”


Sumber: “Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya 2!” oleh Ajahn Brahm.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar