Menjelang akhir kuliah semester tujuh, gue memutuskan untuk melamar pekerjaan di salah satu KAP (Kantor Akuntan Publik) terbesar di Indonesia sebagai auditor. Ketika gue cerita bahwa gue kerja jadi auditor, semua orang di keluarga lantas terkejut, “Ya elah, kenapa milih kerjaan yang lembur-lembur kayak begitu sih?”
Karena pertanyaan itu pun sering
ditanyakan oleh orang-orang, marilah gue berbagi sedikit kisah hidup pengetahuan
gue mengenai dunia auditor…
Sumber: Google |
Pekerjaan eksternal itu ngapain?
Karena gue adalah auditor eksternal,
maka pekerjaan gue adalah menguji apakah suatu laporan keuangan tersaji secara
wajar. Untuk menguji kewajaran tersebut, kita mencocokkan apakah jumlah yang dilaporkan
sesuai dengan barang buktinya di lapangan. Barang bukti tersebut bisa berupa invoices, dokumen, atau surat-surat
lainnya yang memadai dan reliable
(diandalkan).
Misalnya kita mau mencocokkan apakah
benar PT. A memiliki jumlah utang sebesar XXX, maka kita melakukan pengujian
dengan mencocokkan bukti invoices
yang merupakan utang perusahaan dengan listing klien. Apakah jumlahnya sama,
ada selisih sedikit atau banyak?