Segera setelah ia keluar dari
rumah sakit, ia memanjat gedung tinggi lalu berdiri di pinggir puncak gedung
itu. Ketika hendak melompat, ia melihat ada seseorang berjalan di bawah.
Seorang pria tanpa lengan sama sekali sedang menari di teras depan gedung itu.
Ia ternganga melihat pemandangan
yang tak disangka-sangka itu. Ia pun berpikir,”Ya Tuhan! Aku baru kehilangan
satu lengan saja sedangkan ada orang tanpa lengan sama sekali dan ia menari
penuh sukacita! Apaan sih yang kulakukan sampai ingin bunuh diri segala?”
Ia pun membatalkan niatnya dan
memutuskan untuk tetap hidup. Namun ia ingin tahu rahasia orang yang tak punya
lengan ini, bagaimana ia masih bisa menari-nari sebegitu bahagianya! Lalu ia
berlari turun hingga ke teras, menyusul pria itu.
“Pak! Anda telah menyelamatkan
nyawa saya! Saya baru kehilangan lengan dan hampir saja bunuh diri. Anda
menyelamatkan saya ketika saya melihat Anda, tak punya lengan, menari gembira
di jalan. Kok Anda bisa begitu? Beritahu saya!”
Pria tanpa lengan itu
berkata,”Pak! Saya tidak menari gembira. Saya cuma ingin menggaruk pantat
saya.”
Sumber: “Si Cacing dan Kotoran
Kesayangannya 2!” oleh Ajahn Brahm.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar